Bagaimana Memahami Search Intent dari Keyword?

Moch. Nasikhun Amin
4 min readMar 24, 2022
Photo by Austin Distel on Unsplash

Search intent adalah tujuan pencarian dari user ‘pengguna’ search engine seperti Google. Jika kamu adalah orang yang suka dengan dunia pembuatan konten — content writer, SEO writer, social media specialist dan semacamnya, search intent penting sekali untuk dipahami.

Sebelum membaca lebih lanjut, pastikan bahwa kamu sudah memahami pentingnya search intent dan kategori search intent yang bukan hanya ‘informational’ dan ‘navigation’. Jika belum mengetahuinya, kamu dapat membacanya di sini.

Jika sudah mengetahui betapa pentingnya search intent, pertanyaan selanjutnya adalah, bagaimana memahami search intent dari sebuah keyword ‘kata kunci’?

Bagaimana kita tahu bahwa keyword atau query “Siapa itu Vladimir Putin” yang kita ketik di Google memiliki search intent “Informational” dan bukan “Investigation”?

Ketika kita mengetik “Gojek career” di Google, bagaimana kita tahu bahwa keyword “career” yang tersemat setelah kata “gojek” memiliki search intent Navigation? Sedangkan ketika keyword “career” dihapuskan dan diganti “bentrok dengan ojek” memiliki search intent Informational?

Pertanyaan di atas bisa dijawab dengan cara memahami search intent dari sebuah keyword. Sebenarnya, tidak sulit memahaminya. Hanya butuh ketelitian, kegigihan, dan kemauan menggunakan 2 cara berikut:

1. Keyword khusus Search Intent

Kita bisa mengenali keyword khusus dan mengelompokkan keyword tersebut berdasarkan search intent-nya. Search intent yang dimaksud adalah 4 kategori — Informational, Navigational, Investigation, dan Transactional.

1.1 Informational

Keyword yang sering muncul untuk kontent informational yang paling dasar adalah 5W+1H — What, why, who, where, when, dan How; Apa, mengapa, siapa, di mana, kapan, dan bagaimana.

Selain kata keyword dasar tersebut, ada juga keyword seperti Cara, Contoh, Tips, Agar, Supaya, dan kata kunci lain yang pada dasarnya menjawab pertanyaan 5W+1H.

Contohnya: “siapa pengisi suara upin ipin?”, “Agar bisa bersin”,

Keyword tersebut menjukkan bahwa search intent keyword tersebut adalah informational. Karena tujuan user menggunakan keyword itu untuk mendapatkan informasi.

1.2 Navigational

Keyword yang sering muncul untuk hasil pencarian navigational adalah nama website atau nama brand. Contohnya, “Gojek”, “Facebook”, “Daftar maxim”,”Login siakad uin”.

Ini menunjukkan bahwa intensi dari user adalah navigational. User sudah tau ke mana mereka harus pergi. Rumah (red.website) siapa yang harus dikunjungi untuk menemukan sesuatu yang mereka cari.

1.3 Investigation

Investigation adalah search intent pengguna yang ingin membandingkan atau melihat lebih detail tentang suatu produk. Sehingga keyword seperti “review iPhone x”, “Asus 12 vs Nokia 6”, “perbandingan antara Xiomi dan Redmi”, berarti memiliki indikasi bahwa user memliki intensi investigation.

Sehingga yang muncul pada halaman teratas google adalah halaman yang memuat hasil review. Website review.

1.4 Transactional

Transactional adalah search intent user ketika mereka ingin melakukan pembelian atau transaksi. Sehingga keyword seperti “jual”, “harga”, dan “beli” mereka gunakan.

Sebagai hasilnya, konten yang muncul pada halaman google adalah halaman penjualan seperti bukalapak, tokopedia, olx, atau marketplace semacam itu yang memuat dagangan online.

Mungkin ada yang menganggap bahwa cara di atas masih berbasis tesis atau asumsi. Kadang orang masih belum percaya. Tapi asumsi itu bisa ditess atau diperiksa dengan cara ke dua. Enter:

2. Dengan memperhatikan SERP

Search Engine Result Page (SERP) adalah halaman hasil pencarian pada search engine ‘mesin pencari’. Mudahnya adalah ketika kamu memasukkan keyword ke Google, yang muncul di layar kamu adalah SERP.

Dari hasil yang muncul itu, kamu bisa mengamati, apakah halaman teratas masuk kategori Informational, Navigational, Investigation, atau Transactional.

Contoh:

Jika kita memasukkan keyword “Jual meja kerja” di Google, maka akan muncul hasil seperti berikut.

Dari hasil tersebut, bisa kamu lihat bahwa konten teratas yang muncul adalah konten dari berbagai e-commerce. Maka bisa dipastikan bahwa keyword “jual meja kerja” memiliki search intent transactional.

Jika kita memasukkan keyword “Cara memilih meja kerja” di Google, maka akan muncul hasil pencarian seperti berikut.

Bisa kita lihat bahwa mayoritas konten yang ada mengandung informasi alih-alih tempat jual-beli online. Sehingga bisa kita pastikan bahwa keyword “Cara memilih meja kerja” memiliki search intent informational.

Kesimpulan

Memahami search intent ‘intensi/tujuan pencarian’ dari sebuah keyword memang penting. Hal itu bisa membantu kita menentukan bagaimana kita membuat konten. Untuk mengetahui search intent dari sebuah keyword, cara paling mudah memang mencoba memasukkan keyword tersebut ke search engine seperti Google. Dari hasil pencarian, kita dapat mengamati pola konten yang sudah ada.

Terima kasih sudah membaca. Semoga bermanfaat.

--

--