Langkah-langkah Melakukan Keyword Research dalam SEO

Moch. Nasikhun Amin
5 min readMar 27, 2022

--

Photo by Charlesdeluvio on Unsplash

Keyword research adalah salah satu bagian terpenting dalam strategi SEO. Keyword research adalah proses menemukan kata kunci yang nantinya akan digunakan dalam membuat konten. Karena begitu pentingnya, melakukan keyword research memerlukan langkah-langkah yang jelas.

Keyword research dimulai dengan berpikir tentang bagaimana orang yang berpotensi menjadi customer mencari bisnis atau website kita. Kemudian kita bisa menggunakan keyword research tool untuk memperluas ide-ide tersebut dan bahkan mendapatkan lebih banyak keyword.

Untuk melakukan keyword research, bisa kita bagi aktifitas risetnya ke dalam 2 kelompok besar 1. Bagian Pra Syarat, dan 2. Bagian Langkah Teknis. Mari kita pelajari 2 hal tersebut lebih mendalam.

Pra Syarat

Sebelum masuk ke dalam ranah praktis, ada tiga pra syarat penting yang harus kita pahami:

1. Kita harus memahami industri tempat kita membuat konten. Jika kita belum masuk dalam industri, kita bisa bayangkan industri yang ingin kita masuki. Pemahaman yang baik membantu kita menemukan kata kunci untuk mulai melakukan keyword research.

2. Kita harus memperjelas goal ‘tujuan’ kita. Sebuah rencana untuk melakukan tindakan harus jelas dulu tujuannya. Ibarat kita mau jalan-jalan, kita harus tau tujuannya dulu. Misal kita mau ke pantai, tentukan pantainya mana. Kalau kita belum jelas tujuannya dan langsung jalan saja, kita akan kebingunan di jalan. Tidak tahu arah yang akan dituju.

Begitu pula dengan melakukan keyword research. Kita harus paham betul tujuan kita. Untuk memahami tujuan kita, kita bisa menanyakan beberapa hal, diantaranya:

  • Siapa kita (brand/perusahaan)?
  • Brand yang kita kerjakan itu tentang apa?
  • Apa yang membuat brand tersebut spesial?
  • Website dari brand kita memuat tentang apa?
  • Apa ‘janji-janji’ yang ditawarkan oleh website brand kita?

Setelah kita berhasil menjawab pertanyaan di atas, kita harus mengerucutkan misi brand kita. Apakah kita ingin meningkatkan jumlah pelanggan? Atau apakah kita punya target penjualan dalam kurun waktu tertentu?

Dalam proses kita menemukan goal kita, kita harus menulis itu semua, membuat chart, dan mendokumentasikannya. Ini akan mempermudah kita dalam menentukan arah untuk membuat konten dan melakukan strategi marketing online.

3. Kita harus memahami penggunaan keyword research tools. Karena banyak sekali keyword research tools yang ada, kita bisa mulai dengan membatasi minimal 3 keyword research yang kita kuasai. Rekomendasi keyword research dapat di baca di sini.

Langkah Teknis

Jika kita sudah paham tentang industri — produk atau layanan, sekarang kita bisa masuk ke bagian teknis. Begian langkah teknis melakukan keyword research meliputi:

  1. Brainstorming seed keywords dan membuat list
  2. Gunakan Keyword research tools
  3. Menganalisa keyword menggunakan metrics
  4. Targeting Keywords dan Memprioritaskan Keyword

Langkah 1: Brainstorm seed keywords dan membuat list

Seed keyword adalah keyword inti atau pokok yang menjadi pondasi kamu melakukan keyword research. Seed keyword yang nantinya akan mempertemukan kamu dengan banyak ide keyword yang lainnya.

Jika kita sudah punya bisnis atau produk yang ingin kita promosikan secara online, menemukan seed keyword akan mudah. Tinggal mengetikkan layanan atau produk yang kamu tawarkan di mesin pencari Google.

Contohnya, jika kamu bekerja di ed-tech bernama Zenius, kamu bisa menemukan keyword seperti:

  • Bimbel online
  • Bimbel UTBK
  • Belajar UTBK
  • TPA UTBK
  • TPS UTBK
  • Bimbel Soshum
  • Belajar Saintek

Perlu diketahui bahwa seed keyword ini tidak harus sangat berguna untuk targeting di website kamu. Yang terpenting dalam membuat list adalah 1. Topiknya harus yang berhubungan dengan bisnis tempat kita bekerja, 2. Berhubungan dengan buyers persona kita.

Seperti namanya, kita bisa menggunakan seeds tersebut untuk melangkah pada proses selanjutnya. Jadi, jangan terlalu risau dengan seed keywords. Hanya butuh beberapa menit untuk menemukan keyword tersebut.

Langkah 2: Gunakan keyword research tools

Mungki ada yang berpikir, “Jika melakukan keyword research, apakah sebaiknya tidak langsung menggunakan keyword research tools?” Tidak ada jawaban benar atau salahnya. Namun ketika kita sudah mendefinisikan goal sebelum menggunakan keyword research tool, kita akan mudah menentukan tujuan kita. Agar tidak kebingungan di jalan.

Keyword research tools yang bisa digunakan ada banyak macamnya — Google keyword planner, Google Trends, Ahrefs Keyword Generator, Keyword Tool, dan semacamnya. Lebih detai penjelasan tentang keyword research tools dapat kamu baca di sini.

Setelah mendapat keyword turunannya, kita bisa membuat list lagi. List keyword di sini sudah mulai spesifik. Istilah keywordnya bernama long-tail keyword — keyword yang memiliki jumlah kata lebih dari 3 kata.

Langkah 3: Menganalisa Keyword berdasarkan search intent dan metrics

Setelah menemukan banyak keyword dan dimasukkan ke dalam list, kita bisa mulai menganalisa. Analisa dilakukan untuk menentukan keyword mana yang bagus dan mana yang tidak bagus. Karena tidak semua keyword digunakan. Langkah awalnya adalah memahami search intent dari keyword yang kita dapatkan setelah menggunakan keyword research tools.

Untuk memahami search intent dari masing-masing keyword, kita bisa bertanya:

  • Apa yang mereka cari?
  • Apakah mereka melakukan pencarian karena mereka punya pertanyaan dan butuh jawaban?
  • Apakah mereka melakukan pencarian website tertentu?
  • Apakah mereka melakukan pencarian karena mereka ingin menggunakan produk atau layanan tertentu?
  • Atau apakah mereka melakukan pencarian untuk membandingkan satu layanan dengan layanan yang lain?

Coba kamu pahami mereka dengan cara mencoba meletakkan dirikita sebagai mereka. Kenapa mereka melakukan penelusuran terhadap topik tentang bisnis atau layananmu.

Setelah menganalisa search intent, kita perlu menganalisa menggunakan metrics. Variabel dari metrics yang kita analisa meliputi, namun tidak terbatas pada:

  • Search Volume — digunakan untuk mensortir keyword yang memiliki tingkat kompetisi yang tinggi
  • Clicks — Jumlah klik yang dilakukan dalam konten yang dibuat menggunakan keyword tersebut.
  • Keyword Difficulty — seberapa sulit tingkat kompetisi keyword tersebut untuk mendapat rangking 1 di SERP

Langkah 4: Targeting Keyword dan Memprioritaskan Keyword

Dari seed keyword yang awalnya kita gunakan, katakanlah kita punya keyword long-tail di list sebagai berikut:

  • Cara cepat belajar UTBK
  • Tips Sukses Lulus UTBK yang Perlu Kamu Lakukan
  • Cara Belajar SBMPTN yang Efektif Agar Dapat Skor Tinggi

Kemudian kita beratanya-tanya, apakah semua keyword itu harus dimasukkan ke dalam 1 halaman, atau beda-beda?

Tergantung bagaimana google melihatnya. Google melihat keyword tersebut sebagai topik yang sama atau beda. Jika beda, maka kita bisa menggunakan beberapa keyword tersebut untuk konten yang berbeda.

Melakukan filtering terhadap keyword menggunakan Framework Scoring. Ini bertujuan untuk mencari keyword yang bisa kita prioritaskan dalam membuat konten. Framework Scoring-nya sebagai berikut.

Dokumen Moch. Nasikhun Amin

Setelah itu, baru kita analisa dengan 3C

  • Content type — tipe konten biasanya ada 5 kategori: blog post, product, cateogry, landing pages, atau video
  • Content Format — biasanya ini berlaku untuk jenis konten dengan search intent informational. Formatnya antara lain — ho-to, listicles, news articles, opinion pieces, dan reviews
  • Content angel, content angle adalah selling point utama dari sebuah konten. Orang yang mencari kata kunci “cara belajar UTBK 1 bulan” tampak seperti orang yang ingin belajar mandiri dan tersetruktur.

Kesimpulan

Hal yang tak kalah penting untuk selalu diingat, meski kita harus membuat konten yang sesuai dengan ekspektasi search engine user, kita nggak harus selalu mengikuti ekspektasi user. Jika kita percaya diri dengan konten yang kita buat dan dapat membaut user perhatian, dengan berbagai tipe konten, format atau angel, coba saja.

Sumber rujukan

--

--